Pemain NBA dari China, Yao Ming. Yao Ming bukan hanya merupakan seorang pembasket yang memiliki tinggi yang luar biasa, dia adalah orang yang mengubah presepsi orang lain tentang atlet di Tiongkok. Lahir di Shanghai pada tanggal 12 September pada tahun 1980, Yao Ming merupakan anak yang berasal dari keluarga atlet. Ayahnya, Yao Zhiyuan, merupakan mantan pemain basket yang memiliki tinggi 2,08 meter sedangkan ibunya, Fang Fengdi merupakan mantan pemain basket dengan tinggi 1,88 meter. Dengan genetik dari kedua orang tuanya yang luar biasa, lahirlah Yao Ming dengan tinggi 2,29 meter, yang membuatnya menjadi salah satu pemain tertinggi di liga NBA.
Awal Karir Yao Ming dan Perjalanannya ke Amerika
Yao Ming bermain basket saat berada di umurnya yang ke-9, dan karena tubuhnya yang tinggi, dia sangat cepat menjadi sorotan banyak orang. Di usianya yang ke-17, dia masuk ke tim Shanghai Sharks di Chinese Basketball Association (CBA). Di tahun 2002, Yao Ming berhasil membawa kejuaraan di turnamen CBA untuk timnya. Di tahun yang sama, Yao Ming direkrut oleh Houston Rockets dalam urutan pilihan pertama. Dia merupakan pemain yang berasal dari Tiongkok dan tidak pernah berkuliah di Amerika ataupun mengikuti liga-liga di Amerika, dia juga membawa perhatian dari banyak orang karena dia merupakan orang Asia yang bermain di liga yang didominasi oleh pemain Amerika. Tetapi, pindahnya Yao Ming ke Amerika bukanlah hal yang mudah, karena dia harus menyesuaikan dirinya dengan budaya, bahasa, tekanan dari media-media, dan yang terutama ekspektasi dari penggemarnya dari negaranya sendiri. Banyak pihak yang meremehkan Yao Ming tentang kemampuannya yang harus bersaing di level tertinggi basket di dunia. Bahkan, pemain veteran Charles Barkley, mengatakan bahwa dia akan mencium bokong seekor keledai di televisi jika dia mendapatkan Yao Ming berhasil mencetak lebih dari 19 poin. Kemudian Yao Ming membuktikan omongannya dan mencetak 20 poin di pertandingan berikutnya.
Dominasinya di NBA: Pemain NBA dari China
Yao dengan sangat cepat membungkam kritik dari media. Dimusim pertamanya dia bermain, Yao Ming langsung dipilih menjadi peserta All-Star Game. Bersama dengan Tracy McGrady, dia membentuk duet maut di Houston Rockets. Namun sayangnya tim tersebut sangat sering mengalami cedera dan membuat tim tersebut sulit untuk memasuki babak playoff. Gaya dari bermain Yao Ming tidak hanya mengandalkan tingginya saja, tetapi dia juga mempunyai tembakan yang akurat dari jarak menengah, dan pemahaman taktik yang tinggi. Meski tubuhnya besar, dia bukan pemain yang selalu mengandalkan kekuatan, tetapi mengandalkan kecerdasannya dalam membaca permainan. Yang membuat banyak orang yang menyukai Yao Ming adalah karena kepribadiannya yang tidak sombong, melainkan dia mempunyai kepribadian yang rendah hati, yang membuat rekannya,pelatihnya, dan penggemarnya menyukai dia. Popularitas Yao Ming bukan hanya di Amerika saja, tetapi namanya sampai menjadi pembicaraan di kampung halamannya. Setiap dia ingin bertanding, jutaan orang dari Tiongkok akan menonton pertandingannya. Jersey yang dipakai Yao Ming sangat cepat terjual, bahkan dia sempat muncul di iklan-iklan internasional dengan bersama bintang hollywood.
Cedera dan Akhir Kariernya Yang Berakhir Dengan Cepat: Pemain NBA dari China
Namun, memiliki tubuh yang besar seperti Yao Ming rentan membuat cedera. Dia mulai menderita cedera terus menerus ditempat yang sama, yaitu di kaki dan pergelangan kakinya. Di antara tahun 2005 sampai 2011, Yao Ming sering absen karena dia memiliki cedera yang serius, cukup parah sampai harus membuatnya harus dioperasi dan istirahat untuk waktu yang lama. Di tahun 2011, saat usianya sudah 30 tahun, Yao Ming mengumumkan bahwa dia akan pensiun dari liga NBA. Tetapi pensiunnya Yao Ming tidak berhenti membuatnya mencintai permainan basket. Dia menjadi pemilik dari Shanghai Sharks. Dia juga menjabat sebagai presiden dari Chinese Basketball Association (CBA), dia juga dikenal karena membawa reformasi yang dia bawa untuk memodernisasi sistem liga CBA.