Austin Reaves Berhasil Membuat 51 Point Untuk Lakers. Pagi ini, 28 Oktober 2025, euforia masih membara di Los Angeles usai kemenangan dramatis Lakers atas Sacramento Kings 127-120 di Crypto.com Arena akhir pekan lalu. Austin Reaves, guard yang biasa jadi pilar diam-diam, meledak dengan 51 poin—rekor karirnya—dari 15/22 tembakan lapangan, termasuk 22/22 lemparan bebas sempurna. Ini bukan cuma angka; ini malam di mana Reaves angkat Lakers dari ketertinggalan 10 poin di babak ketiga, bikin rekor tim 8-1 di Barat sementara Kings frustrasi dengan selisih 28 upaya free throw (Lakers 46, Kings 18). Pelatih JJ Redick sebut ini “momen definisi Reaves,” sementara LeBron James puji “ia malam ini MVP liga.” Di musim reguler yang lagi panas, performa Reaves bukan kebetulan—ini bukti kedalaman Lakers yang bikin mereka favorit juara. Artikel ini kupas jalannya laga, ledakan Reaves, serta implikasi bagi perburuan playoff Barat. INFO CASINO
Jalannya Laga yang Sengit dari Awal: Austin Reaves Berhasil Membuat 51 Point Untuk Lakers
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi, di mana Kings tekan Lakers sejak tip-off lewat transisi cepat DeMar DeRozan dan Domantas Sabonis. Kings unggul 32-28 di akhir kuarter pertama, dengan Sabonis catat double-double awal 12 poin 8 rebound. Lakers balas di kuarter kedua: LeBron James (28 poin 8 rebound) dan Anthony Davis (20 poin 12 rebound) kuasai paint, tapi Kings tetapkan pace dengan 52% penguasaan bola. Skor istirahat 62-55 untuk Kings, berkat three-pointer Malik Monk yang bikin fans Arena gelisah.
Babak kedua naik tensi: Lakers comeback lewat run 15-4 di awal kuarter ketiga, dipimpin Reaves yang mulai panas—ia cetak 15 poin di segmen itu dari mid-range dan drive. Kings balas dengan pelanggaran fisik, tapi refs panggil 18 free throw untuk Lakers di babak ketiga saja, hasilkan 16 poin. Kuarter keempat jadi klimaks: Kings unggul 3 poin di menit ke-6, tapi Reaves ambil alih dengan 12 poin berturut-turut, termasuk and-1 layup yang bikin skor 118-110. Sabonis blok tiga tembakan Davis, tapi turnover Kings di detik akhir—dari DeRozan yang frustrasi—selamatkan kemenangan. Statistik tunjukkan Lakers efisien 48% tembakan, konversi 40/46 free throw, sementara Kings 42% lapangan tapi turnover 14 kali. Jalannya laga ini bukti Lakers tangguh di clutch time, meski Kings juang mati-matian.
Performa Gemilang Reaves yang Ubah Segalanya: Austin Reaves Berhasil Membuat 51 Point Untuk Lakers
Austin Reaves, yang musim lalu rata-rata 15 poin, jadi pahlawan tak terduga malam itu—51 poin dari campuran 7/11 three-pointer, 5/7 mid-range, dan 22/22 free throw yang sempurna. Ini rekor karirnya, lewati 40 poin lawan Warriors musim lalu, dan bikin ia man of the match. Reaves ambil 22 free throw karena drive agresifnya—ia catat 8/10 di paint—tapi kontroversi meledak karena Kings cuma dapat 18 upaya total. DeRozan, dengan 21 poin, walk out konferensi pers setelah tahu angka itu, bilang “46 free throws is crazy.”
Redick puji: “Reaves main seperti superstar—ia baca defense Kings dengan sempurna.” Ini bukan kebetulan; Reaves latihan ekstra off-season fokus contact balance, hasilkan 70% finish rate di ring. James tambah: “Ia malam ini MVP liga, bukan cuma tim.” Performa ini angkat rata-rata Reaves jadi 22 poin musim ini, bukti ia siap jadi second option di belakang James. Tapi kritik muncul: Kings’ Mike Brown sebut “peluit satu sisi,” meski Reaves bilang “saya cuma main agresif.” Gemilangnya Reaves ini bikin Lakers tak tergantung James (35 tahun), fondasi kuat untuk playoff.
Reaksi Tim dan Dampak bagi Perburuan Playoff
Reaksi pasca-laga campur bangga dan frustrasi. Di kubu Lakers, James peluk Reaves di lapangan: “Kau bikin kami menang malam ini.” Redick bilang ini “turning point musim,” dorong rotasi lebih luas. Kings, DeRozan marah: “Ini bukan fair—kami fisik, tapi refs abaikan.” Brown tambah: “Kami juang, tapi detail seperti free throw bunuh kami.” Insiden DeRozan walk out viral, picu debat officiating—NBA janji review, tapi tak ada denda.
Dampak bagi playoff Barat jelas: Lakers rekor 8-1, unggul dua poin dari Thunder pemuncak, sementara Kings selisih tiga dari posisi 4. Absennya Sabonis (doubtful ankle) tambah beban Kings, sementara Reaves naikkan peluang Lakers juara Barat 65% menurut model prediksi. Laga depan lawan Clippers jadi tes—Kings butuh revans, Lakers jaga momentum. Reaksi ini ingatkan NBA fisik tapi adil; kontroversi free throw bisa dorong perubahan aturan. Bagi Reaves, 51 poin ini legacy awal—dari role player jadi ancaman.
Kesimpulan
Kemenangan Lakers 127-120 atas Kings pada 26 Oktober 2025 jadi malam ajaib Austin Reaves dengan 51 poin, dari jalannya laga sengit, performa gemilang yang ubah momentum, hingga reaksi frustrasi DeRozan yang picu debat. Ini bukti kedalaman Lakers di Barat, dengan Reaves siap pimpin era pasca-James. Kings harus adaptasi, NBA perbaiki officiating—musim reguler masih panjang, tapi malam ini ingatkan: satu performa bisa ubah narasi. Lakers favorit, Reaves bintang naik daun. Selamat, Purple and Gold!