Nasib Chris Paul Setelah Tidak Lagi Bermain di Clippers. Chris Paul, legenda NBA berusia 40 tahun dengan 12 kali All-Star, kini berada di persimpangan karir setelah dilepas Los Angeles Clippers secara mendadak pada 3 Desember 2025. Pengumuman itu datang di tengah road trip tim, dengan Paul dikirim pulang dari Atlanta – kota kelahirannya – setelah pertemuan larut malam dengan manajemen. Clippers, yang lagi struggle dengan rekor 5-16, bilang ini “parting ways” tanpa salahkan Paul atas performa buruk tim. Dengan kontrak satu tahun €3,6 juta yang baru ditandatangani Juli lalu, Paul kini free agent dan punya waktu sampai 15 Desember untuk cari klub baru. Ini akhir yang tak terduga buat musim pensiun yang dia rencanakan, tapi Paul tetap tenang: “Saya siap langkah selanjutnya.” INFO SLOT
Pengumuman Mendadak dan Respons Clippers: Nasib Chris Paul Setelah Tidak Lagi Bermain di Clippers
Semuanya berawal dini hari 3 Desember, saat Paul posting di Instagram Story: “Just Found Out I’m Being Sent Home” dengan emoji peace. Clippers konfirmasi lewat pernyataan presiden Lawrence Frank: “Kami berpisah dengan Chris, dan dia tak lagi bagian tim. Kami akan bantu dia cari langkah berikutnya.” Frank tekankan, “Tak ada yang salahkan Chris atas underperformance kami. Saya tanggung jawab penuh atas rekor sekarang.” Paul main 16 laga musim ini, rata-rata 2,9 poin, 3,3 assist, dan 1,8 rebound dalam 14,2 menit – angka rendah karena rotasi ketat Tyronn Lue. Tapi Frank puji Paul sebagai “Clipper legendaris” dengan rekam jejak assist dan steal terbanyak klub. Ini bukan pemecatan kasar; Clippers janji bantu cari tim baru, mungkin lewat trade setelah 15 Desember. Paul, yang rencana pensiun akhir musim, bilang ini “twist” tapi dia terima.
Performa Paul di Clippers dan Alasan Dilepas
Paul balik ke Clippers Juli 2025 dengan harapan farewell tour, tapi realita beda. Setelah stints di Warriors (2023-24) dan Spurs (2024-25), dia teken kontrak minimum buat kejar cincin pertama. Tapi di LA, dia bench player, main sporadis karena tim prioritas Harden-Kawhi. Shooting-nya 42%, tapi turnover naik dan pace lambatnya tak cocok gaya up-tempo Lue. Clippers lagi krisis: cedera, inkonsistensi, dan rekor terburuk sejak 2010-an. Paul minta meeting dengan Lue dua minggu lalu soal rumor dia “negative presence”, tapi ditolak – ketegangan yang percepat keputusan. Frank bilang meeting tiga jam dengan Paul malam itu, tapi akhirnya sepakat berpisah. Paul tak salahkan siapa-siapa: “Ini NBA, hal-hal berubah cepat.”
Opsi Masa Depan Paul: Reuni Suns atau Pensiun Dini
Nasib Paul kini terbuka lebar. Sebagai free agent, dia bisa teken minimum deal di mana saja sebelum 15 Desember. Pilihan utama: reuni Phoenix Suns, di mana dia bawa tim ke Final 2021. Suns butuh veteran pengatur tempo, dan Paul bilang Phoenix “kota kedua” keluarganya. Analis bilang fit logis: Suns lagi posisi enam Barat (13-9), dan Paul bisa mentor Devin Booker tanpa ganggu chemistry. Opsi lain: Lakers buat deket LA, atau Warriors lagi buat kontribusi bench. Tapi ada rumor pensiun dini kalau tak ada tawaran pas – Paul bilang November lalu ini musim terakhirnya. Agennya, Raymond Brothers, lagi kontak tim, tapi Paul prioritaskan tim contender. Dengan 12 All-Star, Rookie of the Year 2006, dan 11.000 assist karir, dia pantas farewell layak.
Kesimpulan
Pelepasan Chris Paul dari Clippers adalah akhir tak terduga buat legenda yang rencana pensiun di LA. Di usia 40, Paul tetap punya IQ basket elite dan leadership, tapi tim lagi prioritas rebuild. Opsi Suns jadi favorit buat beri dia kesempatan cincin, atau pensiun dengan hormat kalau tak ada yang pas. Clippers janji bantu, dan Paul ambil dengan tenang – bukti kenapa dia disebut “Point God”. Di NBA yang kejam, satu musim buruk tak hapus warisan: 20 tahun karir, tak pernah drama besar. Paul layak akhir manis, entah di Phoenix atau pensiun. Fans tunggu langkah selanjutnya – yang pasti, dia tinggalkan jejak abadi.