
Giannis Balas Ledekan Pemain Alperen Sengun. Drama di EuroBasket 2025 mencuri perhatian ketika Alperen Sengun, bintang muda Turki, melempar komentar pedas tentang kemampuan passing Giannis Antetokounmpo setelah kemenangan telak Turki atas Yunani di semifinal. Komentar ini memicu respons tajam dari Giannis, yang baru saja membawa Yunani meraih medali perunggu. Pertukaran kata antara dua pemain NBA ini tidak hanya menambah panas rivalitas Yunani-Turki, tetapi juga menjadi sorotan utama di dunia basket. Bagaimana cerita di balik konflik ini, dan bagaimana Giannis membalas ledakan Sengun? Artikel ini akan mengupasnya secara tuntas. BERITA BOLA
Siapa Itu Alperen Sengun
Alperen Sengun, lahir pada 25 Juli 2002 di Giresun, Turki, adalah salah satu talenta muda paling menjanjikan di NBA. Bermain sebagai center untuk Houston Rockets, Sengun dikenal dengan permainan post-up yang cerdas, kemampuan passing luar biasa untuk seorang big man, dan ketangguhan di paint. Ia direkrut sebagai pick ke-16 pada NBA Draft 2021 dan sejak itu menjadi pilar Rockets. Pada musim 2024/2025, Sengun mencatatkan rata-rata 19,1 poin, 10,3 rebound, dan 4,9 assist per game, menjadikannya All-Star untuk pertama kalinya.
Di panggung internasional, Sengun adalah bintang utama tim nasional Turki. Pada EuroBasket 2025, ia mencatatkan sejarah sebagai pemain pertama dalam 30 tahun yang mencapai 150+ poin, 50+ rebound, dan 50+ assist dalam satu turnamen. Penampilannya yang dominan, termasuk triple-double melawan Polandia, membawa Turki ke final EuroBasket untuk pertama kalinya sejak 2001, meski akhirnya kalah dari Jerman.
Apa yang Terjadi Antara Dia Dengan Giannis
Konflik antara Alperen Sengun dan Giannis Antetokounmpo bermula setelah kemenangan telak Turki atas Yunani dengan skor 94-68 di semifinal EuroBasket 2025 pada 12 September 2025 di Riga, Latvia. Dalam laga tersebut, Giannis, yang biasanya mendominasi dengan rata-rata 29,8 poin per game, dibatasi hanya 12 poin dengan 6/13 tembakan dan minus-30 dalam box plus-minus, angka terburuk di timnya. Turki, dipimpin Sengun dan Ercan Osmani, berhasil menutup paint dan memaksa Giannis untuk mengoper lebih sering.
Usai pertandingan, Sengun berbicara kepada media dan memuji Giannis sebagai “salah satu pemain terbaik dunia,” namun menambahkan bahwa “dia bukan pengumpan hebat.” Ia menjelaskan bahwa strategi Turki adalah mengerubungi Giannis untuk memaksa passing, yang menurutnya bukan kekuatan utama bintang Milwaukee Bucks itu. Komentar ini memicu reaksi keras dari kubu Yunani, termasuk pelatih Vassilis Spanoulis, yang menyebut Sengun “terlalu kecil” untuk mengomentari Giannis. Ketegangan semakin memuncak ketika keduanya tidak saling bersalaman saat upacara All-Star Five EuroBasket, menambah bensin ke api rivalitas Yunani-Turki.
Bagaimana Giannis Membalas Ledakan Sengun
Giannis Antetokounmpo, yang dikenal dengan sikap rendah hati di luar lapangan, tidak tinggal diam atas komentar Sengun. Setelah memimpin Yunani meraih medali perunggu dengan kemenangan 92-89 atas Finlandia pada 14 September 2025, Giannis menjawab dengan elegan namun tegas di konferensi pers. “Saya bukan orang yang banyak bicara. Saya biarkan permainan saya yang berbicara,” ujarnya. “Saya masuk musim ke-13 di NBA. Saya sudah memenangkan segalanya. Dan ini [medali perunggu] adalah satu-satunya yang belum saya menangkan. Sekarang saya punya itu.”
Giannis juga menyinggung pencapaiannya, termasuk dua gelar MVP NBA, gelar juara NBA 2021, dan statistik impresif di EuroBasket (27,3 poin dan 10,6 rebound per game). Dengan nada santai namun penuh percaya diri, ia menantang kritikusnya: “Pergi lihat klip saya di YouTube, lalu kembali dan tanya apakah saya pengumpan hebat atau tidak.” Dalam laga perunggu melawan Finlandia, Giannis mencatatkan 30 poin, 17 rebound, dan 6 assist, seolah menegaskan bahwa kemampuan passing-nya tidak seburuk yang diklaim Sengun.
Kesimpulan: Giannis Balas Ledekan Pemain Alperen Sengun
Pertukaran kata antara Alperen Sengun dan Giannis Antetokounmpo di EuroBasket 2025 menambah warna pada rivalitas sengit Yunani-Turki. Sengun, dengan keberaniannya mengkritik kelemahan Giannis, menunjukkan mentalitas kompetitif sebagai bintang muda yang sedang naik daun. Di sisi lain, Giannis menjawab dengan cara yang khas: membiarkan prestasi dan performanya berbicara. Meski komentar Sengun memicu kontroversi, itu juga mencerminkan strategi cerdas Turki yang berhasil membatasi dominasi Giannis. Bagi kedua pemain, insiden ini mungkin menjadi motivasi tambahan saat mereka kembali ke NBA. Yang jelas, rivalitas ini telah menambah panas persaingan di lapangan, dan penggemar pasti menantikan duel mereka berikutnya di musim NBA 2025/2026.