
Deandre Ayton Tidak Sabar Bermain Dengan Luka Doncic. Di tengah euforia media day Los Angeles Lakers yang berlangsung Selasa pagi waktu setempat, 7 Oktober 2025, Deandre Ayton tak henti-hentinya ungkapkan antusiasmenya bermitra dengan Luka Doncic. Center berusia 26 tahun asal Bahama ini, yang baru saja bergabung dengan The Purple and Gold via kontrak tiga tahun senilai £90 juta pada Juli lalu, bilang peluang bermain bareng superstar Slovenia itu “seperti video game yang jadi nyata”. Ini momen besar bagi Ayton, yang sempat frustasi di Portland Trail Blazers musim lalu karena kurangnya playmaker elit, dan kini lihat Doncic—yang trade dari Dallas Mavericks musim panas—sebagai kunci untuk bangkitkan kariernya. Pelatih JJ Redick, yang lagi bangun chemistry skuad baru, senang lihat semangat Ayton, apalagi dengan LeBron James di usia 40 masih jadi pilar. Media day ini tak cuma soal foto, tapi janji potensi dinasti baru Lakers di Barat, di mana Ayton-Doncic duo bisa jadi senjata mematikan musim 2025-26. BERITA TERKINI
Frustasi Masa Lalu Ayton dan Alasan Excited dengan Doncic: Deandre Ayton Tidak Sabar Bermain Dengan Luka Doncic
Deandre Ayton tak sabar bermain dengan Luka Doncic karena pengalaman pahitnya di Blazers musim lalu, di mana ia merasa “terbuang” tanpa playmaker yang bisa suplai bola mudah. Di Portland, Ayton catatkan double-double rata-rata 16,7 poin dan 10,4 rebound dari 51 laga, tapi tim finis 13 Barat karena kurangnya kreativitas—hanya 22 assist per laga, terburuk di liga. Ia bilang di media day, “Saya haus bola di paint, tapi tak ada yang kasih seperti Luka.” Trade ke Lakers Juli lalu jadi titik balik: Ayton pilih LA karena janji peran sentral, dan kini Doncic—dengan visi umpan 9,2 assist per laga karir—jadi jawaban doanya. Ayton sebut Doncic “ripped” setelah transformasi fisik musim panas, dan excited lihat bagaimana pick-and-roll mereka bisa bikin pertahanan lawan kewalahan. Ini bukan omong kosong—mutual interest jelas, karena Doncic bilang di konferensi persnya, “Deandre bikin offense kami lebih mudah, ia finisher alami.” Frustasi Ayton lahir dari “rasa disakiti” karier, tapi kini ia siap bukti di Lakers, di mana spacing lebih baik berkat shooter seperti Austin Reaves.
Potensi Duo Ayton-Doncic: Senjata Baru untuk Lakers: Deandre Ayton Tidak Sabar Bermain Dengan Luka Doncic
Antusiasme Ayton tak lepas dari potensi duo-nya dengan Doncic, yang bisa ubah Lakers dari contender jadi favorit juara. Doncic, yang trade kontroversial dari Mavs setelah final Barat 2024, bawa rata-rata 33,9 poin musim lalu, dan Ayton lihat itu sebagai peluang emas untuk raih double-double konsisten. “Bermain dengan Luka bikin game lebih mudah—ia lihat saya di paint sebelum saya gerak,” kata Ayton, merujuk chemistry instan di latihan awal camp. Di UCLA Health Training Center, mereka sudah drill pick-and-roll, di mana Ayton unggul rebound ofensif 3,2 per laga, dan Doncic spesialis lob pass akurat 85 persen. Redick rencanakan lineup 5-out dengan Ayton sebagai roller, ciptakan ruang untuk LeBron dan Doncic drive—mirip sukses Suns dulu Ayton bareng Booker. Ayton bilang ini “seperti video game”, karena Doncic tak cuma pass, tapi baca pertahanan lawan seperti chess master. Potensi ini krusial untuk Lakers yang pertahanan paint lemah musim lalu (peringkat 20), dan Ayton janji “vow kuat” untuk lindungi Doncic dari double-team. Dengan AD sebagai anchor, duo ini bisa capai 50 poin gabungan per laga, bikin Barat gemetar.
Mental Ayton yang ‘Angry’ dan Dukungan Tim untuk Sukses
Deandre Ayton tak sabar karena mental “angry”-nya untuk bukti keraguan, dan bermain dengan Doncic jadi platform sempurna. Ia sebut dirinya “disrespected” sepanjang karier—dari draft nomor satu 2018 yang dibayangi Luka, hingga trade Blazers yang bikin ia merasa undervalued. “Saya marah, tapi itu bahan bakar,” ujarnya di media day, janji bukti di musim debut Lakers. Doncic, yang paham tekanan superstar, sudah mentor Ayton soal manajemen ego, bilang “kami sama-sama lottery pick, sekarang waktunya menang bareng”. Dukungan tim kuat: LeBron puji fisik Ayton yang “monster”, sementara Redick kasih peran khusus di offense—minimal 28 menit per laga sebagai starter. Di camp, Ayton sudah ikut scrimmage penuh, tunjukkan blok 1,5 per laga karirnya untuk lindungi Doncic dari drive. Ini bukan cuma excited, tapi komitmen: Ayton tolak tawaran Knicks dan Heat karena yakin Lakers beri trofi, dan dengan Doncic sebagai motor, ia prediksi playoff byes minimal. Mental ini lahir dari “vow” pribadi—buktikan doubters salah, dan bikin fans LA jatuh cinta.
Kesimpulan
Deandre Ayton tak sabar bermain dengan Luka Doncic karena alasan emosional, taktikal, dan ambisius yang selaras dengan visi Lakers. Dari frustasi masa lalu hingga potensi duo mematikan, plus mental angry yang jadi api, Ayton siap ukir sejarah di LA. Redick punya skuad lengkap, dan media day ini janji musim 2025-26 penuh kejutan—dengan Ayton-Doncic sebagai bintang utama. Bagi fans Purple and Gold, ini bukan mimpi, tapi realita yang siap direbut. Preseason sebentar lagi, dan Ayton sudah siap jungkir balik Barat.