
Datangnya Lillard Merupakan Kemenangan Blazers. Kembalinya pemain basket Damian Lillard ke Portland Trail Blazers pada Juli 2025 menjadi salah satu berita paling menggembirakan bagi penggemar tim di musim NBA 2025/2026. Setelah dua tahun bersama Milwaukee Bucks, Lillard, yang dikenal sebagai “Dame Time,” menandatangani kontrak tiga tahun senilai $42 juta untuk kembali ke tim yang membesarkan namanya. Keputusan ini bukan hanya reuni emosional, tetapi juga kemenangan strategis bagi Blazers, yang sedang membangun kembali skuad untuk kembali bersaing di Wilayah Barat. Dengan pengalaman, kepemimpinan, dan kemampuan Lillard, Portland kini memiliki peluang besar untuk mempercepat proses rebuild mereka. Artikel ini mengulas mengapa kembalinya Lillard adalah kemenangan besar bagi Blazers dan dampaknya bagi masa depan tim.
Reuni Ikonik dengan Portland
Damian Lillard, yang menghabiskan 11 musim pertama kariernya bersama Blazers, adalah ikon franchise. Ia memimpin tim ke playoff sebanyak delapan kali, termasuk final Wilayah Barat pada 2018/2019, dan memegang rekor sebagai pencetak poin terbanyak (19.376 poin) dan penembak tiga angka terbanyak (2.387) dalam sejarah klub. Setelah ditukar ke Milwaukee Bucks pada 2023, Lillard mencatatkan performa impresif, termasuk memenangkan gelar 3-Point Contest dan MVP All-Star Game pada 2024. Namun, cedera Achilles yang dideritanya pada April 2025 dan keputusan Bucks untuk melepaskannya membuka jalan bagi kembalinya ke Portland.
Kontrak baru Lillard, yang mencakup opsi pemain untuk musim 2027/2028 dan klausul larangan ditukar, menunjukkan komitmennya untuk mengakhiri karier di Portland. Keputusan ini juga didorong oleh faktor pribadi, dengan keluarga dan anak-anak Lillard yang menetap di Portland, menjadikan kepulangan ini sebagai langkah yang sangat dinanti oleh penggemar.
Dampak bagi Skuad Blazers
Kembalinya Lillard memberikan dorongan besar bagi Blazers, yang finis dengan rekor 22-18 di akhir musim 2024/2025, menempati posisi lima besar dalam pertahanan dan ketiga dalam transisi pertahanan. Dengan kehadiran Lillard, yang rata-rata mencetak 25,2 poin dan 6,6 assist per game selama kariernya, Portland kini memiliki pemimpin veteran untuk mendampingi talenta muda seperti Scoot Henderson dan Toumani Camara. Lillard juga akan bersatu kembali dengan Jrue Holiday, yang kembali ke Blazers melalui pertukaran dengan Boston Celtics, menciptakan duet guard berpengalaman yang bisa mengubah dinamika tim.
Pelatih kepala Chauncey Billups, yang pernah bekerja dengan Lillard, menyebut kembalinya sebagai “momen bersejarah” bagi franchise. Billups menekankan bahwa pengalaman Lillard di momen-momen krusial (clutch time) akan membantu skuad muda belajar cara menutup pertandingan. Selain itu, kehadiran pemain seperti Deni Avdija dan Robert Williams III, yang diperoleh dari hasil pertukaran Lillard sebelumnya, memberikan kedalaman skuad yang dibutuhkan untuk bersaing di Wilayah Barat yang kompetitif.
Tantangan dan Strategi ke Depan: Datangnya Lillard Merupakan Kemenangan Blazers
Meski kembalinya Lillard adalah kemenangan besar, ada tantangan yang harus dihadapi. Cedera Achilles yang dialaminya pada April 2025 membuatnya kemungkinan absen di awal musim 2025/2026 untuk fokus pada rehabilitasi. Manajer umum Joe Cronin menegaskan bahwa tim tidak akan terburu-buru memainkan Lillard, dengan target kembalinya pada Desember 2025 untuk memastikan kebugaran penuh. Selain itu, Blazers harus menyeimbangkan peran Lillard dengan pengembangan Scoot Henderson, yang dianggap sebagai calon point guard masa depan tim.
Strategi Blazers ke depan adalah memanfaatkan kepemimpinan Lillard untuk membangun budaya kemenangan. Dengan kontrak yang relatif terjangkau dibandingkan gaji sebelumnya di Bucks ($113 juta untuk dua tahun), Lillard memberikan nilai finansial yang baik bagi tim yang sedang rebuild. Kombinasi Lillard, Holiday, dan talenta muda seperti Camara dan Avdija diharapkan membawa Blazers kembali ke playoff, sesuatu yang belum mereka capai sejak kepergian Lillard pada 2023.
Reaksi Penggemar dan Prospek Masa Depan: Datangnya Lillard Merupakan Kemenangan Blazers
Penggemar Blazers menyambut kembalinya Lillard dengan antusiasme luar biasa, melihatnya sebagai langkah untuk mengembalikan kejayaan tim. Media lokal menyebut reuni ini sebagai “langkah menuju kebangkitan,” dengan Lillard dianggap sebagai katalis untuk membawa Portland bersaing dengan tim seperti Denver Nuggets dan Phoenix Suns. Namun, beberapa penggemar khawatir bahwa fokus pada Lillard bisa menghambat perkembangan Henderson, meskipun Billups menegaskan bahwa keduanya akan bermain bersama dalam formasi dua guard.
Di level kompetitif, kembalinya Lillard meningkatkan peluang Blazers untuk menembus playoff di musim 2025/2026. Dengan tambahan aset seperti pilihan draft 2029 dan dua pick swap dari Bucks, Portland memiliki fleksibilitas untuk memperkuat skuad di masa depan. Jika Lillard kembali ke performa puncaknya, dengan akurasi tembakan tiga angka 37% dan kemampuan clutch yang legendaris, Blazers bisa menjadi kejutan di Wilayah Barat.
Penutup: Datangnya Lillard Merupakan Kemenangan Blazers
Kembalinya Damian Lillard ke Portland Trail Blazers adalah kemenangan besar, baik dari sisi emosional maupun strategis. Sebagai ikon franchise, Lillard membawa pengalaman, kepemimpinan, dan kemampuan mencetak poin yang akan mempercepat proses rebuild Blazers. Meski tantangan seperti cedera dan integrasi dengan talenta muda masih ada, potensi Lillard untuk mengubah dinamika tim tidak diragukan. Dengan dukungan Jrue Holiday, Scoot Henderson, dan pelatih Chauncey Billups, Blazers memiliki fondasi untuk kembali bersinar di NBA. Akankah Lillard membawa Portland kembali ke puncak Wilayah Barat? Musim 2025/2026 akan menjadi awal dari jawaban tersebut.