Reaksi Devin Vassell Usai Spurs Lolos Piala NBA. Pada 29 November 2025, San Antonio Spurs mencetak sejarah baru dengan lolos ke perempat final Piala NBA—atau NBA Cup—untuk pertama kalinya sejak turnamen ini digelar, usai menang tipis 139-136 atas Denver Nuggets di Ball Arena. Kemenangan ini tak lepas dari ledakan performa Devin Vassell, penjaga berusia 25 tahun yang cetak rekor musim pribadi 35 poin, termasuk tujuh tembakan tiga angka dari sembilan percobaan. Di tengah absennya Victor Wembanyama karena cedera, Vassell jadi pahlawan clutch yang selamatkan tim dari defisit 18 poin di babak kedua. Reaksinya usai laga jadi sorotan: campur antara euforia dan lapar akan lebih, di mana ia puji kontribusi rekan setim sambil tekankan bahwa ini baru awal perjalanan playoff-like. Spurs kini hadapi Los Angeles Lakers di perempat final 10 Desember, momen yang Vassell sebut sebagai “tes besar” untuk skuad muda yang haus kembalikan kejayaan sejak 2019. INFO SLOT
Performa Heroik Vassell Lawan Nuggets: Reaksi Devin Vassell Usai Spurs Lolos Piala NBA
Vassell keluar seperti badai sejak kuarter pertama, sumbang 41 poin tim dengan efisiensi gila—12 dari 17 tembakan lapangan, nol turnover, dan sempurna di garis bebas. Saat Nuggets unggul 74-59 di babak kedua, ia pimpin comeback dengan run 20-6 di akhir kuarter ketiga, potong defisit jadi satu poin. Puncaknya di kuarter keempat: saat skor imbang 131-131, Vassell drill dua tiga angka krusial dalam satu menit terakhir, termasuk satu dari 32 kaki yang bikin Jokić geleng-geleng. “Saya cuma mau bantu tim menang, apa pun caranya,” katanya usai laga, sambil akui tekanan besar tanpa Wembanyama. Ini ketiga kalinya ia cetak tujuh tiga angka karir, jatuh satu dari rekor pribadinya, dan angkat rata-rata poin musimnya jadi 15,6. Pelatih Gregg Popovich puji: “Devin main seperti veteran, bukan pemula.”
Reaksi Vassell: Bangga Tapi Tak Puas: Reaksi Devin Vassell Usai Spurs Lolos Piala NBA
Usai peluit akhir, Vassell tak langsung rayakan; ia sebut kemenangan ini “besar, tapi belum cukup.” Dalam wawancara pasca-laga, ia soroti peran rekan: “Lindy Waters, Jeremy, saya bisa sebut satu per satu—Carter Bryant, siapa pun yang masuk, semua punya dampak.” Ia tekankan bahwa grup ini belum pernah main di laga besar seperti ini, tapi dua pertandingan terakhir—termasuk lawan Portland—jadi pembuktian. “Ini huge. Kami step up semua,” tambahnya, sambil sebut bonus $53.093 per pemain sebagai motivasi ekstra. Tapi Vassell tak sembunyi rasa lapar: “Kami belum puas. Ini baru playoff lite; targetnya lebih dari ini.” Reaksinya mirip saat Spurs raih start 5-0 Oktober lalu, di mana ia bilang “capek kalah” setelah bertahun-tahun di skuad rebuilding. Sebagai pemain kedua tertua setelah Keldon Johnson, Vassell jadi suara skuad yang haus playoff sungguhan sejak 2019.
Dampak Kemenangan bagi Spurs dan Perjalanan Musim
Lolosnya Spurs ke perempat final NBA Cup jadi angin segar di musim 2025-26 yang dimulai kuat tapi sempat goyah karena cedera. Mereka menang grup C meski hadapi raksasa seperti Warriors dan Nuggets, dengan Vassell dan Julian Champagnie (25 poin) sebagai pilar. Kemenangan ini tak cuma poin klasemen—Spurs kini 12-8, posisi keenam Barat—tapi juga moral booster jelang duel Lakers tanpa Wembanyama. Vassell, yang absen paruh musim lalu karena cedera, kini rata-rata 3,7 rebound dan 2,4 assist, tunjukkan perkembangan dari “streaky shooter” jadi senjata andal. Rekan seperti De’Aaron Fox (14 poin) dan Keldon Johnson (15 poin) puji Vassell sebagai “clutch gene” tersembunyi, mirip Derrick White dulu. Bagi Spurs, ini langkah konkret ke playoff pertama sejak 2019, dengan Vassell sebagai katalisator utama di lini belakang.
Kesimpulan
Reaksi Devin Vassell usai Spurs lolos Piala NBA jadi cerminan semangat skuad muda San Antonio: bangga atas kemenangan heroik 139-136 lawan Nuggets, tapi lapar akan gelar sungguhan. Dengan 35 poin clutch dan pujian untuk rekan, ia tunjukkan leadership yang bawa tim dari defisit 18 poin ke perempat final. Ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan playoff-like yang Vassell sebut “besar tapi belum cukup.” Di tengah absen Wembanyama, performanya perkuat keyakinan Spurs ke postseason pertama sejak 2019. Ke depan, duel Lakers 10 Desember jadi ujian selanjutnya—dan Vassell siap drill tiga angka lagi, bawa Spurs kembali ke peta kompetitif. Malam itu di Ball Arena, ia bukan cuma penjaga; ia pemimpin yang haus kemenangan.