SGA Tidak Puas Hanya Dengan 1x Juara. Pada 12 November 2025, Shai Gilgeous-Alexander (SGA) kembali jadi sorotan di NBA setelah pernyataan blak-blakan di podcast pribadinya: “Satu gelar juara itu bagus, tapi saya nggak puas—saya mau lebih banyak, seperti yang dilakukan legenda-legenda.” Pemain Oklahoma City Thunder berusia 27 tahun ini baru saja pimpin timnya raih gelar pertama sejak 1979 musim lalu, dengan MVP Finals yang bikin dia ikon baru. Tapi, di musim 2025-26 yang baru jalan 10 laga, Thunder duduk di posisi kedua Wilayah Barat dengan rekor 8-2, dan SGA rata-rata 32 poin per game. Pernyataannya ini bukan keluhan, tapi api ambisi yang bikin fans Thunder optimis sekaligus tegang. Di liga yang penuh tekanan, apakah lapar gelar SGA ini bakal bawa dinasti baru, atau malah tambah beban? BERITA BOLA
Latar Belakang Pernyataan SGA: SGA Tidak Puas Hanya Dengan 1x Juara
SGA bicara ini di episode terbaru podcastnya pasca-kemenangan 112-105 atas tim barat akhir pekan lalu. “Juara sekali itu pencapaian besar, tapi saya lihat Jordan punya enam, LeBron empat—saya nggak mau berhenti di satu,” katanya sambil tertawa, tapi nada seriusnya jelas. Ini konteks musim lalu: Thunder finis reguler 57-25, kalahkan tim puncak Wilayah Timur di final, dengan SGA cetak 38 poin di Game 7. MVP reguler dan Finals bikin dia top earner, kontrak ekstensi 250 juta dolar jadi yang terbesar di tim.
Tapi, SGA tak lupa perjuangan: dari rookie 2018 yang struggle di Clippers, pindah Thunder 2019, hingga MVP 2024. Musim lalu, dia main 82 laga tanpa cedera, rata-rata 30 poin, 6 rebound, 6 assist—stats gila yang bantu tim bangkit dari 40 kemenangan musim sebelumnya. Pernyataan ini respons atas spekulasi offseason: banyak yang bilang satu gelar cukup untuk “legacy”, tapi SGA tolak. Pelatih Thunder Mark Daigneault puji: “Itu mental juara—dia dorong kami semua.” Ini tambah hype, apalagi Thunder tambah bek tangguh musim panas, target back-to-back.
Performa Musim Ini dan Ambisi Dinasti: SGA Tidak Puas Hanya Dengan 1x Juara
SGA lagi on fire di awal 2025-26: delapan laga dengan 32 poin rata-rata, termasuk triple-double 35-10-10 lawan tim selatan. Thunder dominasi transisi cepat, dengan SGA ciptakan 2,5 steal per game—rank satu liga. Tapi, dia soroti celah: “Kami bagus, tapi harus lebih konsisten di clutch time.” Di kekalahan tipis awal musim, dia cetak 28 poin tapi turnover tiga di kuarter akhir, ingatkan laparnya untuk perbaiki.
Ambisi dinasti ini realistis. Thunder punya core muda: Chet Holmgren blok 3,5 per game, Jalen Williams 20 poin efisien. Musim lalu, mereka unggul rebound tim 45 persen, dan SGA janji perkuat itu dengan training ekstra. Bandingkan dengan Warriors era Curry: satu gelar 2015 bikin lapar, hasilkan tiga lagi. SGA bilang, “Saya belajar dari mereka—satu bukan akhir, tapi start.” Ini motivasi tim: Thunder rank dua pertahanan, kebobolan 102 poin rata-rata, tapi serangan butuh variasi selain SGA. Dengan jadwal Desember penuh rival, ambisinya ini bisa jadi bensin atau beban—kalau cedera datang, tekanan naik.
Reaksi Liga dan Pengaruh pada Thunder
Pernyataan SGA langsung viral, dengan reaksi beragam. LeBron James tweet dukung: “Itu mental benar—keep hungry.” Tapi, rival seperti tim barat bilang ini “overhype” untuk tim muda. Di Thunder, ini angkat moral: Holmgren bilang, “Shai dorong kami latihan lebih keras.” Fans Oklahoma heboh—penjualan jersey SGA naik 40 persen pasca-podcast, dan arena penuh 18 ribu tiap home game.
Pengaruhnya luas: SGA kandidat MVP lagi dengan peluang 60 persen, dan kontraknya bikin Thunder fleksibel FFP. Tapi, lapar gelar ini tekanan: musim lalu, final stres bikin dia absen satu game karena ankle. Analis bilang, kalau Thunder finis top-3 lagi, dinasti mungkin—tapi satu gelar bisa jadi “one-hit wonder” kalau tak adaptasi. SGA jawab kritik dengan action: janji “lebih banyak ring sebelum pensiun.” Ini cerita klasik NBA: ambisi bintang muda yang siap tantang GOAT.
Kesimpulan
Pernyataan Shai Gilgeous-Alexander bahwa satu gelar juara tak cukup jadi deklarasi perang pada status quo di NBA musim 2025-26. Dari latar MVP Finals musim lalu hingga performa on fire sekarang, ambisinya ini dorong Thunder ke posisi dua Wilayah Barat, dengan core muda siap dinasti. Reaksi liga positif, tapi tekanan tinggi—SGA tahu, lapar gelar butuh konsistensi, bukan cuma kata-kata. Bagi Oklahoma, ini era baru: satu ring bagus, tapi SGA mau enam. Musim panjang, tapi dengan 8-2 start, cerita ini baru mulai—pantau Desember, di mana rival bakal tes betapa seriusnya laparnya. Thunder siap terbang lebih tinggi.