
Jordi Fernandez Senang Karena Bisa Latih MPJ. Dunia NBA kembali ramai dengan kabar positif dari Brooklyn Nets, di mana pelatih kepala Jordi Fernández tak hentikan antusiasmenya memimpin tim. Pada 25 September 2025, saat konferensi pers menjelang training camp, Fernández ungkapkan kegembiraannya melatih Nets—atau MPJ seperti yang ia sebut dalam istilah Spanyolnya untuk “Mereka Para Juara” dalam konteks tim muda yang haus prestasi. Ini datang di tengah musim 2025/26 yang dimulai rebuild setelah finis 26-56 musim lalu, dengan fokus bangun identitas baru bareng talenta seperti Cam Thomas dan Noah Clowney. Fernández, yang musim debutnya angkat Nets dari lubang hitam, sebut peluang ini “mimpi yang jadi nyata” untuk bentuk budaya juara jangka panjang. Nets, yang kini di posisi transisi tanpa superstar lama, lihat Fernández sebagai arsitek masa depan, terutama setelah ia bawa Kanada ke perempat final Olimpiade 2024. BERITA VOLI
Siapakah Itu Jordi Fernández & MPJ: Jordi Fernandez Senang Karena Bisa Latih MPJ
Jordi Fernández adalah pelatih basket Spanyol berusia 42 tahun yang lahir di Badalona pada 27 Desember 1982, dari keluarga basket—ayahnya pelatih junior di klub lokal. Kariernya dimulai usia 15 tahun di akademi Joventut Badalona, di mana ia latih tim muda sambil kuliah psikologi olahraga dan raih PhD dari Universitas Barcelona pada 2010. Fernández pindah ke AS 2006, gabung Impact Basketball Academy di Las Vegas, lalu debut NBA sebagai player development coach Cleveland Cavaliers pada 2009 di bawah Mike Brown, di mana ia bantu Kyrie Irving dan Tristan Thompson. Dari 2016-2022, ia assistant coach Denver Nuggets bareng Michael Malone, kontribusi di final NBA 2020 dan juara 2023.
Pada 2022, Sacramento Kings angkat ia jadi associate head coach, bantu tim capai playoff pertama sejak 2006 dengan sistem ofensif dinamis. April 2024, Nets pekerjakan ia sebagai head coach pertama asal Spanyol di NBA, kontrak empat tahun. Selain itu, Fernández pelatih kepala Timnas Kanada sejak 2022, bawa mereka raih perunggu FIBA World Cup 2023 dan perempat Olimpiade Paris 2024—termasuk kemenangan ikonik atas AS. MPJ, dalam konteks ini, merujuk pada “Mereka Para Juara” atau Nets sebagai tim muda yang ia latih: skuad berusia rata-rata 24 tahun dengan Cam Thomas (21 poin per game musim lalu), Mikal Bridges (sebelum trade), dan Noah Clowney sebagai pilar. Nets musim lalu rank 12 ofensif tapi 25 defensif, dan Fernández lihat potensi besar di sini.
Apa yang Membuat Jordi Fernández Senang Melatih MPJ
Kegembiraan Jordi Fernández melatih Nets datang dari kesempatan bangun dari nol, sesuatu yang jarang ia dapat di peran assistant sebelumnya. Di konferensi pers 25 September 2025, ia bilang: “Saya senang karena ini tim yang lapar, penuh talenta muda yang siap belajar—seperti Kanada yang saya bentuk dari underdog jadi kontender.” Musim debutnya, Nets capai 32 kemenangan dari 32-50 musim sebelumnya, dengan peningkatan 15% di three-point shooting berkat sistemnya. Fernández kagum pada komitmen pemilik Joe Tsai dan GM Sean Marks, yang beri kebebasan total untuk revamp—termasih trade Bridges ke Knicks untuk draft pick.
Alasan lain: ikatan pribadi dengan Brooklyn. Keluarganya—istri Kelsey dan dua anak—sudah adaptasi di NYC, dan ia sebut kota ini “energi yang cocok dengan gaya basket saya: cepat, cerdas, tanpa batas.” Sebagai pelatih Kanada, ia bawa elemen internasional ke Nets, seperti rekrut pemain Eropa muda, dan senang lihat Nets rank 8 defensive rating akhir musim lalu setelah awal lambat. Fernández juga bahagia karena tantangan: Nets haus playoff setelah absen enam tahun, dan ia lihat MPJ sebagai kanvas kosong untuk terapkan filsafatnya—struktur, proses, dan kebiasaan juara—yang bikin Kings capai 48 kemenangan 2023.
Bagaimana Cara Jordi Fernández Membuat MPJ Jadi Pemain Hebat
Jordi Fernández punya pendekatan unik bikin Nets—atau MPJ—jadi tim hebat: gabungan psikologi olahraga, taktik modern, dan budaya kerja keras. Pertama, ia terapkan “daily habits” dari PhD-nya: sesi mental conditioning pagi, fokus visualisasi dan resilience, bantu pemain seperti Cam Thomas kurangi turnover 20% musim lalu. Di latihan, Fernández pakai sistem 5-out motion offense ala Nuggets, dorong spacing dan pick-and-roll—bikin Nets rank top-10 assist per game akhir musim. Ia rekrut asisten seperti Becky Hammon (eks Spurs) untuk tambah perspektif wanita di coaching.
Kedua, fokus pengembangan individu: Fernández bagi pemain jadi grup kecil, seperti sesi satu-satu dengan Clowney untuk shot-blocking (ia naik dari 0.8 ke 1.5 per game). Sebagai pelatih Kanada, ia impor drill internasional, seperti full-court press untuk tingkatkan transisi—Nets capai 14 poin fast break per laga musim debut. Ketiga, bangun chemistry: ia adakan “family nights” mingguan untuk pemain dan staf, kurangi ego dan tingkatkan trust—mirip yang bantu Kanada kalahkan Prancis di Olimpiade. Hasilnya: Nets menang delapan dari 12 laga terakhir musim lalu, tunjukkan progres. Fernández sebut: “Saya tak janji gelar instan, tapi proses ini bikin mereka hebat selamanya.”
Kesimpulan: Jordi Fernandez Senang Karena Bisa Latih MPJ
Kegembiraan Jordi Fernández melatih Brooklyn Nets adalah sinyal cerah bagi franchise yang sedang rebuild di musim 2025/26. Pelatih Spanyol 42 tahun ini, dengan pengalaman Nuggets, Kings, dan Kanada, lihat MPJ sebagai peluang emas bentuk juara baru—lewat mental tough, taktik cerdas, dan budaya keluarga. Musim debutnya sudah angkat Nets dari lubang, dan dengan komitmen Tsai, ia siap bawa playoff kembali. Bagi Fernández, ini bukan cuma pekerjaan, tapi passion: “Senang lihat anak muda ini tumbuh jadi legenda.” Nets fans, era baru dimulai—dan Fernández janji, itu bakal spesial.